Puan Minta Tokoh Muda Nyapres 2014

Posted: November 9, 2011 in berita

Jum’at, 19 Agustus 2011 07:08 WIB |

JAKARTA – Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Puan Maharani menganggap sudah waktunya tokoh-tokoh muda mendapatkan porsi atau panggung yang lebih besar di pilpres 2014. Menurut dia, kesadaran regenerasi ini penting untuk mencegah terjadinya krisis kepemimpinan di kemudian hari.

“Apapun (pertimbangannya, Red) yang jelas 2014 ini diperlukan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang akan datang. Kalau memang ada kesempatannya kenapa tidak,” kata Puan usai mengikuti upacara bendera peringatan HUT “RI di halaman parkir Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/8).

Puan menegaskan bukan berarti para tokoh politik senior yang sudah “berusia senja” langsung dipinggirkan begitu saja. Dia cenderung mendukung adanya keseimbangan atau perpaduan antara tokoh muda dan tokoh tua. “Kita berkolaborasi saja,” ujar putri pasangan Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri, itu.

Menurut Puan, tokoh muda mutlak diberi ruang kesempatan. Apapun kesempatan yang diberikan, entah itu posisi capres atau cawapres. “Sekali lagi, apapun itu, tokoh muda harus diberi kesempatan untuk bisa membuktikan diri memimpin bangsa ini,” tegas Puan yang juga duduk di Komisi VI DPR.

Namun, saat ditanya siapa saja tokoh muda yang layak untuk tampil, Puan memilih memberi jawaban diplomatis. “Ya kan banyak di koran-koran itu yang sudah disebut,” ujarnya. Bagaimana kalau Puan yang diminta untuk maju, baik sebagai capres ataupun cawapres? “Amin, amin, terimakasih. Lihat saja nantilah,” ujarnya, lantas tertawa lepas.

Puan menyampaikan DPP PDIP sendiri sampai sekarang masih belum membahas masalah capres dan cawapes. Sesuai hasil Kongres III PDIP di Bali, April tahun lalu, sebut Puan, kewenangan itu ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Jadi, kita lihat sajalah bagaimana pertimbangan ketum untuk memberi kesempatan kepada kader terbaik di partainya, khususnya yang muda “muda,” katanya.

Lebih jauh, Puan berharap kasus M.Nazaruddin tidak menjadi stigma negatif yang mengerdilkan komitment tokoh -tokoh muda. Sebagaimana diketahui, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu memang masih berusia muda, yakni 33 tahun pada 26 Agustus pekan depan.

“Tidak bisa dari satu kasus yang menyangkut satu orang, sepertinya tokoh -tokoh (muda) yang ada di parpol sama semua,” kata Puan. Dia menyampaikan para tokoh muda tidak boleh terpengaruh dan harus tetap percaya diri. “Yang penting kita kerja secara nyata dan jelas. Sehingga rakyat bisa melihat apa saja yang kita lakukan,” tandas Puan.

Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai, kemunculan tokoh-tokoh muda masih berat hingga 2014 nanti. “Masih jauh panggang dari api,” ujar Burhanuddin Muhtadi.

Dia menilai, secara kuantitas dan kualitas, keberadaan tokoh muda yang ada sekarang masih belum bisa menjadi opsi kepemimpinan nasional kedepan. “Faktanya sekarang, eranya masih cenderung gerontokrasi, masih dikuasai orang-orang tua,” imbuhnya.

Dua dari sekian tokoh muda yang menonjol, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan putri Megawati Puan Maharani, juga dianggap setali tiga uang dengan fenomena secara umum. “Mereka juga masih jauh,” nilai Burhan, sambil tertawa. Dia memaparkan, meski menjabat sebagai ketua umum, Anas bukan lah sopir utama Demokrat. “Remote-nya tetap di SBY, apalagi ini Anas terkena imbas kasus Nazaruddin, jadi semakin jauh. Sedangkan, Puan masih terlihat nyaman di ketiak ibunya,” tandasnya.

Meski demikian, dia menyatakan, bahwa peluang munculnya tokoh muda 2014 nanti sebenarnya bukanb tertutup sama sekali. Masih ada waktu hingga tiga tahun kedepan. “Selain itu, yang perlu diingat, bahwa kekuasaan itu harus direbut, tidak bisa hanya minta kepada tokoh-tokoh tua itu,” imbuh Burhan. (pri/dyn)

Tinggalkan komentar